Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Bahagia diatas bayang-bayang

Hari ini, selasa. Bisa jadi hari ini membahagiakan, bahkan sangat. Untuk kesekian kalinya aku merasakan ini, tapi kali ini beda.. Kali ini lebih spesial. Bayang-bayang? Yah.. Bayang-bayang masa lalu yang datang menujam relung hati. Sepertinya.. Sudah cukup, cukup sampai sini saja. Karena semakin lama aku takut semakin larut dan aku terhanyut di derasnya rasa yang "takkan" pernah ada rasa. Bertopang pada rongga yang rapuh, sesekali aku jatuh,wajar. Aku bukan wonder women, jiwaku juga tak sekuat R.A Kartini. Jadi.. Aku putuskan, aku mengalah. Memang tiada perlu ucapan "selamat" dalam sebuah kebahagiaan yang terselubung itu. Tapi toh.. Aku yang berkorban lagi. Matahari saja ada waktunya untuk dia pergi, masa aku yang tak sekuat matahari masih terus bertahan tak kenal waktu?

Remind

Untukmu yang katanya bahagia dengannya. Ternyata tulisanku masih tentang mu juga, haii gimana? Longlast? Selamet deh. Mungkin memang begini jalannya, haha its oke. Gini ya.. Mmm nampaknya kekasihmu itu sedang rindu denganmu, sampai-sampai aku aja bisa tahu.hebat ya. Kali ini bener aku takkan mengharapkanmu lagi. Haha cukup indahkah dirimu untuk slalu ku nantikan?tidak. Semoga kau tak baca postinganku yang satu ini. Haha. Kau tau? Aku sangat mudah envy, tapi untuk problem ini? Gak sama sekali! Karena apa? Itu rahasia. Kenapa? Kenapa kau mengabaikan dia? Karena dia mengganggu fokus belajarmu? Haha atau karena dia terlalu manja? Eh, tapi kau kan suka ya perempuan yang manja? Hehe. Ya.. Semoga beneran longlast lah. Kalo kata om mario teguh sih "setia itu salah, salah kalau diberikan pada orang yang salah juga".

Lonely

Di malam yang selalu sunyi. Entah.. Teringat akan suatu sumpah dalam batin, menggema terus tak ada henti, namun tetap diam dalam kata. Seberapa kuat aku bertahan? Bukan untuk sebuah penantian, tapi untuk sebuah pembuktian. Lelah.. Tapi kalau aku berhenti sampai disini, sampai kapanpun aku takkan bisa lebih dekat denganmu. kau memanggil namaku hanya dalam hitungan 3 detik setelah itu hilang, dan kau lupa. Tidak ada tatapan yang serius. Rasanya aku ingin menjerit karena banyak pertanyaan dalam hatiku tapi selalu reda saat melihatmu, ah bodoh. Mungkinkah kau akan membaca tulisanku ini? Mungkinkah? Mungkinkah namaku kau lafalkan 2 kali dalam sehari? Rasanya tidak. Kau tau.. Ini lebih sulit mendeskripsikannya, tidak ada yang tahu, satupun tak ada yang tahu siapa sebenarnya yang aku kagumi dan hatiku selalu lontarkan janji padamu dalam sunyi. Maaf bila kau risih dengan sorot mataku, maaf juga kalau telah mengganggu waktumu. Aku akan datang padamu lagi saat aku telah kuat dan berani untuk