Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

"Mama aku lagi nonton sctv"

Akhir-akhir ini ada yang aneh dalam kehidupan gue. Gatau . Mulai dari sms "mama aku minta pulsa" Sekarang berganti jadi "mama lagi ngapain? Papa lagi nonton sctv" Itu sms kayak gajauh beda sama yang s e belumnya, sama-sama gajelas. Gue sempet mikir, ini perkembangan jaman kah? Sehingga pengemis bisa ngirim sms tanpa perlu capek capek pake kaki buntung,jalan jinjit-jinjit(kadang kepala buat jalan*hiperola*) . Sekarang cukup diem di tempat, bermodalkan kartu nemu dijalan atau beli kartu yang seribu dapet 3 (?)   lalu mulai typing dan tunggu beberapa kemudian pulsa udah sampe, ini lebih cepet dari nungguin lilin di malam buta. Tapi kali ini berbeda smsnya "mama, papah lagi nonton sctv" Pengen gue bales "BODOAMAT" Absurd, sms itu gak ada embel-embel minta duit-nya -_- Mungkin ini modus baru, ya baru The next mungkin sms itu akan evolusi jadi "mama, aku lagi nafas"                     ~ Sekian~

Semoga gak FRI(END),

Kali ini serius gue lagi gak pengen melankolis dulu. Gue sadar akhir-akhir ini ada beberapa tawa yang terselip di sebuah tanya "apakah kita masih bisa terus begini?" Semenjak terpisah ruang dan waktu   seolah waktu memang tak berpihak. Kesibukan yang ga jelas membuat jembatan diantara kita mulai rapuh. Gue juga capek sih, akhir-akhir ini kepala gue sering pusing gara-gara tugas, gue butuh pil penenang . Sebenernya gue juga pengen rehat sebentar walau cuma sekedar tuker cerita. Gue gatau.. Gue bingung, gue sempet nanya "kenapa kita gak satu sekolahan aja gitu? Setidaknya, bisa meringankan beban batin. " Sakit lahir batin jadinya . Gue kangen, tapi gue gak bisa ekspresikan diri gue . Gue emang gak ekspresif. Bukan pemain peran yang bagus. Maaf, gue baru baca kata di web lu itu.

Masih pecundang

Bagaimana aku bisa menulis percakapan kita di lembar ini? Sedangkan lidahku kelu tiap kali sorot matamu terfokus padaku. Aku siapkan segenap kata-kata semaleman walau hanya sekedar "salam" tapi tak jarang juga itu hanya berakhir dihati yang telah mendidih tiap kali aku ingin bicara. Kadang.. Aku benci pada diriku disaat-saat seperti itu. Tulisanku mengalun berasamaan dengan segenap pertanyaan dihati yang tak bisa ku lafal dalam kata. Aku disini tidak sedang menulis cerita, karena tak ada cerita tentang kita. Entah.. Sampai kapan aku begini, sampai mataku tak dapat menangkap bayangmu lagi, sampai suaramu tak menggema dihatiku la g i, sampai sorot matamu tak dapat ku tangkap lagi. Atau sampai kapanpun aku terus diam begini, kau tak tau--aku tlah lelah--terpisah oleh waktu--akhirnya aku pupus lagi. Mungkin begitu sketsa nya. Aku merasa sebagai penakut,pengecut bahkan pecundang yang berada di kasta paling rendah! Sedangkan kau? Kuat,tangguh,pemberani dan tak terkalahkan. Hh

Untukmu yang mataku selalu rindu

    Hari ini seperti biasanya,menembus dinginnya jalanan kota dibalut dengan jaket yang tak begitu tebal.gerimis. Jalan masih terlihat sepi.ya masih pukul 6 pagi. Aku melaju dengan kecepatan yang standar, telapak tangan mulai mendingin, kaca helm telah berkabut.      Tiba sudah aku ditempat ini, tak lupa aku menoleh ke jendela tempat biasa kau bersandar.tidak ada. Mataku terus mencari hingga akhirnya menyerah dqn pasrah. Sesekali hatiku bertanya "se-mengaggumkan apakah engkau, hingga mentaripun malu menatap mu?" .      Setelah semuanya selesai, ku pandangi jendela itu lagi. Kau sudah tak ada. Mungkin mata ini hanya bisa menangkap bayangmu sekejap saja tak lebih dari hembusan angin.       Dari kejauhan aku senandungkan namamu, walau aku tahu senandungku takkan bisa membeli waktumu kini.        aku tak peduli kau anggap aku apa, aku hanya ingin bersamamu walau kau anggap aku sebagai krikil yang tak berarti, tapi saat melihatmu aku seperti berlian yang berkilau.       mungk