Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015
Apakah aku harus bermandikan madu agar bisa kau bilang manis? Apakah aku harus bergaya seperti permadani yang selalu kau kagumi? Apakah aku harus berlutut pada sebuah penantian yang hingga kini masih terus ku pertanyakan? Hatiku bukan lagi sakit kali ini, tapi sudah benar benar mati rasa, tak bisa lagi merasakan apapun. Hanya tinggal rongga yang kosong,kering dan selayaknya dibuang. Pantas mungkin aku disiasiakan.

Disini

Aku duduk di kursi ini lagi.. Warnanya yang telah usang terkutuk waktu Sanggahannya telah rontok tergigit sisa kenangan di masa lalu Aku seperti melihat diriku dalam selimut tawa yang renyah saat belasan tahun silam aku terduduk di sanggahan ini Suasana yang tak ramai seperti dulu membuatku bertanya dalam jiwa "sampai kapan aku bisa terus membuatnya bahagia, seperti saat dulu tawa renyahku menjadi lagu nan indah untuknya?" Kini terlihat dibalik kelopak mata nya arti lelah yang bertubi-tubi Menambah warna putih di sekujur rambutnya Bermainkan dengan nyanyian sepi mengiri hari Aku tak berhenti menghardik diriku sendiri Karena begitu angkuh dan tak sadar diri Akan harta yang masih ku miliki Aku menemukan setiap bongkahan diriku di sudut sudut Rumah ini Aku sering bertanya siapakah aku yang sesungguhnya Sosok aku yang merasuk dalam raga yang terlihat mencoba untuk tegar namun angkuh Kini rumah ini terasa sempit sesak dengan banyak cerita bersejarah dalam kehidupanku