Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

surat lagi :)

              aku bergegas cepat-cepat , memastikan bola mata terpasang dengan benar. dari kejauhan aku mencari-cari. menyisir tiap sudut mata berharap menemukan matamu yang indah. 3 detik...5detik...               "ah! itu dia" aku langsung tersenyum sumringah, ah tak ada beda kau tetap menawan. kau menggunakan kaos putih bernamakan club sepak bola. oohh! tambah menawan kau.             aku memperhatikan gerak-gerikmu dari sisi ku tersendiri berkedippun rasanya sayang bila terlewatkan begitu saja. disana terlihat sekali kau sebagai senior untuk adek-adek kelas mu itu, awalnya kau duduk namun akhirnya kaupun bermain. itulah yang kutunggu.              kau berlomba-lomba untuk menciptakan point dan gaya yang indah, bukan hanya sekedar point saja seperti orang matarin spertiku ini, kau menggunakan gaya yang....yaa.... cukup keren untukku.aku tak tahu kau melihatku ataupun tidak, tak penting juga itu untukku. bukan itu yang kumau. aku hanya kagum! sudah! cukup! tak lebih! 

aku sendiri lagi nih?

malam ini hujan kembali jatuh.......................      aku terbangun dari alam bawah sadarku, mengingat aku sudah niatkan untuk menonton konser band yang sama-sama kita suka. ada secercah harapan disana, ya, minimal sedikit obrolan kecil ku denganmu. "ah, sudah jam 08.30, tanggung sekali bila ku tetap terlelap." aku mencoba mencari-cari kesibukan agar aku bisa menonton konser tersebut. "kau suka Noah kan?, kau pasti tidak mau ketinggalan juga sama halnya denganku." waktu hampir mendekati jam 21.30, aku mencoba mengirim pesan untukmu, ya.. obrolan kecil dimalam minggu dan ditemani sedikit iringan lagu kesukaan kita, ah! terlalu so sweet! "malam ini Noah konser lagi? yes!" jemariku dengan lantang mengetik kata-kaa itu seperti dialam bawah sadarku sungguh! aku sering sekali melakukan hal-hal yang sebenarnya tak pernah ku pikirkan dengan matang, apalagi tentang mu. .......................................... tak dibalas? sungguh? benarkah tak di

Singkat dan Terpikat I

Dibawah desiran hujan yang jatuh, ada seorang pemuda berkaca mata, tinggi, memakai jacket biru pekat sedang duduk di halte sambil mendekap tubuhnya sendiri. "boleh ku duduk disampingmu?" seorang wanita menghampirinya "silahkan saja"  "hmmm... cuacanya begitu dingin ya, anginnya pun seperti sedang mengamuk saja. hmm"  "haha" bastian hanya tersenyum kecil padanya "kau sedang menunggu siapa?"  tanyaku "menunggu? aku tak pernah menunggu seorang wanita selain mama ku."             "sungguhkah? cowok setampanmu tak memiliki kekasih?" agaknya terdengar begitu                       "kekasih?wanita? aku tidak pernah dekat dengan seorang wanita selain mamaku, bahkan aku tak   pernah tahu wanita itu makhluk Tuhan yang seperti apa."   "omaigaattt" kenya menjatuhkan dirinya di bangku-bangku halte, setelah beberapa kali ia menatap       bastian dnegan penuh heran. "jakarta....jakarta...ja

miss you :'(

Terlihat kau mencoba tersenyum padaku, meski begitu jelas wajahmu masih terlihat pucat pasih. “ sudah sembuhkah?” tanyaku sambil menggenggam tangannya “belum, tapi mendingan lah..” jawabnya dengan menggenggam tanganku lalu kami berjalan Ya, seperti biasa kau memenuhi kewajiban mu, kau menjelaskan serangkaian materi pada hari itu. Entah pada saat itu aku yang kurang konsentrasi atau memang kau yang tidak menjelaskan dengan baik. Melihat kondisimu yang kurang fit itu. Beberapa kali aku menundukan kepala dan mengusap-ngusap rambut saking aku tak mengerti dengan yang kau jelaskan. Kau melihat tingkah lakuku itu.           “yang mana yang tidak mengerti?” tiba-tiba saja kau telah di sampingku, tersenyum hangat yang membuat aku merasa nyaman.           “sini…” kau langsung mengarahkan penaku yang hanya terdiam diantara jemari-jemari yang tak mampu ku gerakkan. “ini… begini caranya” tambahnya sambil setengah merangkulku dan menggerakkan penaku dengan sangat lembut “ooo