Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Senandung Tuna cinta

Ketika ku masih menjadi tuna cinta.. Sebuah coretan pena dari seorang tuna cinta.. Aku bersembunyi dibalik kelompak matanya yang indah.. Mencoba menerka tiap bahasa tubuh yang diperankan olehnya, terkadang mengerti.. Terkadang aku hanya berlalu dan berbisik tepat di telinga sanubarinya berharap selalu indah harinya Saat aku harus menahan lonjakan tiap detak jantung yang tak lagi beraturan, ku paksakan untuk memacu diriku untuk mampu menatapnya. Tak bisa... Tetap tak bisa... Aku begitu lemah... Aku ingin berteriak.. Saat jarak hanya beberapa jengkal Ketika matanya hanya terfokus pada pupil mataku Sulit... Entah mulai darimana.. Tapi akhirnya dirinya yang memulai "sepertinya aku tak pernah melihatmu sebelumnya" saat aku dan dirinya melintasi lorong-lorong yang sepi, begitu sepi bahkan deru nafasku pun tak bisa ku sembunyikan Aku tak mampu menjawab.. Aku begitu sulit mengimbangi tiap jejak kakinya yang begitu cepat melaju "apakah kau orang baru disini?"

Merapi Berhitung

Hempasan masa telah bergulir seiring dengan lindasan waktu, ya waktu yang melaju cepat di depan mata sang Mpu-nya. Seratus...dua ratus...tiga ratus... Hingga beribu-ribu detik telah berlalu , seperti menujam pada sebuah lembah di bawah kaki gunung merapi, teduh,rindang,sejuk, tapi menyesatkan. Menyesatkan bagi mereka-mereka yang terbuai hanya karena keindahan. Berdaun rimba nan teduh, berwarna hijau nan menawan, berakar kuat nan kokoh,bertanah gambut nan subur,tapi siap menerkam merek-mereka yang tak punya arah tujuan. Hening. Gelap. Dingin. Hampa . Bagi mereka-mereka yang sulit keluar dari rindangngnya lembah hutan. Kutemukan sumber mata air yang jernih, ku hanya ikuti kemana itlrama air itu berhilir , berkelok-kelok menyusuri lembah. Bukan, bukan tak pasti. Hanya saja butuh kemauan dan kesabaran agar bisa sampai ke hilir. Setidaknya aku punya suatu peta alami yang bisa kujadikan alasan untuk keluar, keluar dari rimbanya lembah di bawah kaki Merapi. Merapi... Begitu kokoh, bahkan