Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2013

terhenti tanpa di-akhiri

sesampainya dirumah " heww hp gue dimane ?" nera mulai resah.setelah beberapa menit kemudian, dia belum juga mendapati ponsel berwarna ungu tua tersebut. "anjrit! ini sih namanya pencurian!" dia melihat nomor nya sudah tergeletak diatas meja belajar seorang diri tanpa ponsel ungunya tersebut. nera langsung menuju dapur menemui mamanya yang sedanga asyik menyiapkan makan siang. "ma! Dara kemana?" "hmm.. tadi sih katanya mau nonton pensi."  "ha?dimana?dari jam berapa?"  "dari jam 10, emang kenapa?" belum sempat nera menjawab pertanyaan mama nya, dia langsung masuk kamar dengan bete,  "ah sialan nih anak, pasti dia bawa hp gue, trus diganti pake nomor dia. ah! licik." gerutunya, "aduuh kayaknya gue resah banget sih? kenapa coba?" nera terus membatin. adzan berkumandang....... "assalamualaikum..." dara pulang tanpa sabar nera langsung mengambil hpnya... "woii

untukmu yang bersinar :')

Menerka masa depan dalam kabut ku menggapai.. Entah. Masih belum pasti.    Gemericik air bernada mengiringi kepiluan ku saat ini. Pohon seraya melambaikan tangan melepas kepergianku menggapai mimpi yang terhalang kabut. Kakiku sakit…aku butuh alas untuk bisa berjalan lagi diantara gigitan batu itu, boleh aku minta torehkan segaris senyummu? Bantu aku. Menapaki jalan yang menukik tajam bukanlah perkara yang mudah, tapi bolehkah aku minta agar kau tetap bersamaku? Tapi.. tapi kau tinggalkan aku, membiarkanku terseret jatuh ke jurang kehancuran . dimana? Dimana uluran tanganmu itu? Aku butuh! Aku sekarat! Nafasku sesak, aku kehilangan jejakmu.     Dalam senja Segerombolan burung bersenandungkan namamu, aku dengar.. aku dengar berita burung itu.. bahwa kau kini telah menjadi sesosok yang tangguh dan kuat, semua orang meng-agung-agungkan namamu. Dalam ruang ini, memori kebersamaan kita dulu terulang, seperti film documenter sejarah manusia yang diiringi dengan lagu bondan prakoso