Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Sketsa

Aku baru tahu rasa sakitnya kehilangan setelah kamu benar-benar hilang dalam skala klasik itu. Masih adakah kesempatan untukku lagi? Karena hanya dengan itu aku bisa merasa memilikimu walau tidak penuh. Karena dalam diam aku membenarkan tiap kata yang kau ucap, juga diam-diam aku perhatikan tiap warna corak yang kau gunakan. Hijau?merah?biru?coklat?ah.. Rasanya menawan sekali. Juga banyak sebagian orang yang menerka ini sebagai kemilau yang tersembunyi, kalau memang begitu aku harap tempat persembunyian kita sama. Meski aneh dalam logika dan berlebihan dalam kata, aku tahu aku melankolis. *sampai bertemu di hari yang telah ku janjikan*

Dalam mimpi

Suatu pagi yang indah Mengalun gelak tawa diiringi kesenangan yang menggugah. Aku dan kasih sayangmu berpaut dalam suka dan duka. Baru saja semalam senyummu mampir dalam bunga tidur ku, semua terasa indah dan dekat. Tapi kini.. Hari ini.. Adalah hari terakhir saat aku bisa berada 3 meter dekat darimu.terakhir ya terakhir. Aku potret wajahmu dalam ingatanku di hari ini, meski kau tak tahu diam-diam aku telah membidik bayangmu pada sorot mataku. Meski hari ini kau sangat seadanya. Tapi aku bahagia. Belum pernah aku dengar kamu sebut namaku dalam sebuah lafalan tanpa teks. Belum sedikitpun. Tapi dalam mimpi itu? Kau mengulang-ulang memanggil namaku dengan ekspresi tak ingin kehilangan. Mungkin kau tak tahu saat mataku menangkap bayangmu dan kita berada pada posisi berhadapan, hatiku selalu berkata "hai.. Semoga harimu cerah di hari ini" tapi kau takkan melihat sorot mataku , maka aku lebih memilih untuk menunduk dan berlalu. Terimakasih.. Terimakasih telah nengembalikan sen