Suatu pagi yang indah
Mengalun gelak tawa diiringi kesenangan yang menggugah. Aku dan kasih sayangmu berpaut dalam suka dan duka.
Baru saja semalam senyummu mampir dalam bunga tidur ku, semua terasa indah dan dekat. Tapi kini.. Hari ini.. Adalah hari terakhir saat aku bisa berada 3 meter dekat darimu.terakhir ya terakhir. Aku potret wajahmu dalam ingatanku di hari ini, meski kau tak tahu diam-diam aku telah membidik bayangmu pada sorot mataku. Meski hari ini kau sangat seadanya. Tapi aku bahagia.
Belum pernah aku dengar kamu sebut namaku dalam sebuah lafalan tanpa teks. Belum sedikitpun. Tapi dalam mimpi itu? Kau mengulang-ulang memanggil namaku dengan ekspresi tak ingin kehilangan.
Mungkin kau tak tahu saat mataku menangkap bayangmu dan kita berada pada posisi berhadapan, hatiku selalu berkata "hai.. Semoga harimu cerah di hari ini" tapi kau takkan melihat sorot mataku , maka aku lebih memilih untuk menunduk dan berlalu.
Terimakasih.. Terimakasih telah nengembalikan senyumku seperti dulu, memulihkannya seperti dulu, dan kini.. Biarlah aku yang panggi-panggil namamu dengan ekspresi tak ingin kehilangan seperti di mimpi itu. Biarlah.. Jikalau sampai kapanpun aku hanya menjadi sebuah kapas, biarlah aku yg mengusap lembut wajahmu.
Kalau ada puzzle yang telah hilang lalu mengembalikan lagi ke seperti semula itu adalah hadirmu, dan puzzle itu kini harus kosong kembali karena kepergianmu"
Komentar
Posting Komentar