Aku duduk di kursi ini lagi..
Warnanya yang telah usang terkutuk waktu
Sanggahannya telah rontok tergigit sisa kenangan di masa lalu
Aku seperti melihat diriku dalam selimut tawa yang renyah saat belasan tahun silam aku terduduk di sanggahan ini
Suasana yang tak ramai seperti dulu membuatku bertanya dalam jiwa "sampai kapan aku bisa terus membuatnya bahagia, seperti saat dulu tawa renyahku menjadi lagu nan indah untuknya?"
Kini terlihat dibalik kelopak mata nya arti lelah yang bertubi-tubi
Menambah warna putih di sekujur rambutnya
Bermainkan dengan nyanyian sepi mengiri hari
Aku tak berhenti menghardik diriku sendiri
Karena begitu angkuh dan tak sadar diri
Akan harta yang masih ku miliki
Aku menemukan setiap bongkahan diriku di sudut sudut Rumah ini
Aku sering bertanya siapakah aku yang sesungguhnya
Sosok aku yang merasuk dalam raga yang terlihat mencoba untuk tegar namun angkuh
Kini rumah ini terasa sempit sesak dengan banyak cerita bersejarah dalam kehidupanku
Aku kesini lagi
Mengunjungi harta yang sempat ku tinggali
Seperti kacang lupa di kuliti
Mungkin hatiku yang dulu
Tak sesuci yang kini
Berapi hina aku ringsuk dalam dunia yang kian menusuk
Tapi senyumnya takkan pernah mengaroma busuk
Mungkin disini..
Komentar
Posting Komentar