Aku memilih tanpa strategi, hanya berpangku tangan pada keputusan hati.
Terkesan tak peduli, tapi jauh di sanubari ada sebuah rasa gundah yang mengikuti
Aku mencoba mengikuti jejak kaki, yang terkadang gentar saat mencoba menapaki
Setiap warna yang ada pada pelangi, kadang tak sempat aku nikmati, karena begitu sibuk mencari jati diri
Banyak yang mencoba menasihati, agar tak terlalu congkak diri, mau diapakan lagi, aku hanya mengikuti perkataan hati
Sempat berfikir akan prestasi, yang sekian lama tak sempat aku miliki
Setiap celoteh yang datang silih berganti tak pernah ku anggap sebagai belati, selalu saja ku coba untuk tak menggubris
Setia pada pilihan memang sebuah prinsip, ingin mempertahankannya atau memilih untuk meninggalkan api saat telah berasap
Komentar
Posting Komentar