Langsung ke konten utama

miss you :'(


Terlihat kau mencoba tersenyum padaku, meski begitu jelas wajahmu masih terlihat pucat pasih.

“ sudah sembuhkah?” tanyaku sambil menggenggam tangannya
“belum, tapi mendingan lah..” jawabnya dengan menggenggam tanganku lalu kami berjalan
Ya, seperti biasa kau memenuhi kewajiban mu, kau menjelaskan serangkaian materi pada hari itu. Entah pada saat itu aku yang kurang konsentrasi atau memang kau yang tidak menjelaskan dengan baik. Melihat kondisimu yang kurang fit itu.

Beberapa kali aku menundukan kepala dan mengusap-ngusap rambut saking aku tak mengerti dengan yang kau jelaskan. Kau melihat tingkah lakuku itu.
          “yang mana yang tidak mengerti?” tiba-tiba saja kau telah di sampingku, tersenyum hangat yang membuat aku merasa nyaman.
          “sini…” kau langsung mengarahkan penaku yang hanya terdiam diantara jemari-jemari yang tak mampu ku gerakkan. “ini… begini caranya” tambahnya sambil setengah merangkulku dan menggerakkan penaku dengan sangat lembut

“ooohhh god… aku merasa hangat di dektanya, damai, tentram. Jangan lepaskan dia dariku…” aku membatin dalam hati.

“sudah.. sudah bisa kan??”
“hey? Shin?”
“errrr… iya? Iya? Ha? Iya udah bisa kok. Iya udah bisa. Yayaya.. hehhe” lamunanku buyar sudah
Dia meninggalkan sambil tersenyum-senyum sendiri…

Andai kau tahu….

          Aku rindu pelukmu..
          Aku rindu saat kau menyebut namaku di sela-sela pembicaraanmu
          Aku rindu saat kami tertawa bersama tetapi matamu hanya tertuju padaku
          Aku rindu saat kau marah denganku gara-gara aku telat makan
          Aku rindu saat kau memuji ku di depan yang lain
          Aku rindu saat kau bangunkan ku dengan deringan telepon darimu
          Aku rindu semua saat-saat bersamamu…

Maaf…… aku belum mampu membuatmu bahagia karena ku…






Untukmu lagu ini…

Seperti yang kau minta
Cipt. chrisye
Maafkan aku tak bisa
Memahami maksud amarahmu
Membaca dan mengerti isi hatimu

Ampuni aku yang telah
Memasuki kehidupan kalian
Mencoba mencari celah dalam hatimu

Aku tahu ku takkan bisa
Menjadi seperti yang engkau minta
Namun selama nafas berhembus
Aku kan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta

Aku tahu ku takkan bisa
Menjadi seperti yang engkau minta
Namun selama nafas berhembus
Aku kan mencoba

Aku tahu dia yang bisa
Menjadi seperti yang engkau minta
Namun selama aku bernyawa
Aku kan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mana yang lebih nyoke?

  agaknya bingung menghadapi orang yang nge-jude kita kalau kita itu nyoke! padahal mah dia sendiri yang Raja nyoke!  oke, secara teoritis nyoke itu sama halnya seperti bawel, ngomong mulu tapi omongannya gak guna! ya begitulah.  gimana yaah... gue disuruh sabar..sabar.. seolah-olah tuh ada kata-kata yang menari-nari bertuliskan "enak gak enak telen aje!" yap gitu. dan apa gue pernah protes untuk hal itu? nggak! mau rasa yang mane hah? asin?pait?asem? gue telen semua dapet gulanya jarang-jarang doang. tapi apa gue pernah protes? sedangkan anda? sedikit masalah saja sudah nyoke kemana-mana! wajar, anda manusia dan saya juga manusia tidak luput dari kesalahan, apa bedanya? hanya derajatnya saja, anda terlalu banyak MENUNTUT!  anda tipikal orang yang PENUNTUT?! sedangkan saya? tipikal orang yang TERPAKSA NURUT. kenapa?!! gak suka dibilang PENUNTUT? iye? nyoke-in aje gue lagi dah, bukannya gitu kebiasaan anda?. anda pernah merasakan jadi saya kan? yasudah! kenapa anda ma

Jarum di tumpukan jerami

Masih, Prasangka yang anda temui saat ini bukanlah yang sebenarnya, karena pada kenyataannya sulit bukan menemukan jarum di tumpukan jerami? Ya, anda tau persis berapa ukuran dan warna jarum yang sedang anda cari pada tumpukan jerami itu, tapi mengapa masih juga sulit menemukannya? Sama seperti mencari tiap bongkahan hati yang telah Anda rusak dan kini anda menghardik saya untuk mengembalikannya utuh? Lalu anda melenggang dengan mudah dan berseru " kau pasti bisa mencari jarum itu diantara tumpukan jerami, bukankah kau sosok yang kuat?" Cih... Jerami itu sama saja seperti perkataan anda, banyak dan menumpuk di sudut ladang dan siap untuk di bakar sehingga cepat, cepat menjadi abu lalu di jual oleh kakek paruh baya sebagai bahan untuk memoles peralatan rumah tangga. Merasa di butuhkan? Ya, benar anda masih sangat dibutuhkan. Tapi apakah harganya masih mahal? Seharusnya anda sadar jarum itu takkan pernah berubah Tapi sialnya..anda membuang tepat pada tumpukan jerami itu,

Pilihan hati tak memerlukan strategi

Aku memilih tanpa strategi, hanya berpangku tangan pada keputusan hati. Terkesan tak peduli, tapi jauh di sanubari ada sebuah rasa gundah yang mengikuti Aku mencoba mengikuti jejak kaki, yang terkadang gentar saat mencoba menapaki Setiap warna yang ada pada pelangi, kadang tak sempat aku nikmati, karena begitu sibuk mencari jati diri Banyak yang mencoba menasihati, agar tak terlalu congkak diri, mau diapakan lagi, aku hanya mengikuti perkataan hati Sempat berfikir akan prestasi, yang sekian lama tak sempat aku miliki Setiap celoteh yang datang silih berganti tak pernah ku anggap sebagai belati, selalu saja ku coba untuk tak menggubris Setia pada pilihan memang sebuah prinsip, ingin mempertahankannya atau memilih untuk meninggalkan api saat telah berasap