Dibawah desiran hujan yang jatuh, ada seorang pemuda berkaca mata, tinggi, memakai jacket biru pekat sedang duduk di halte sambil mendekap tubuhnya sendiri.
"boleh ku duduk disampingmu?" seorang wanita menghampirinya
"silahkan saja"
"hmmm... cuacanya begitu dingin ya, anginnya pun seperti sedang mengamuk saja. hmm"
"haha" bastian hanya tersenyum kecil padanya
"kau sedang menunggu siapa?" tanyaku
"menunggu? aku tak pernah menunggu seorang wanita selain mama ku."
"sungguhkah? cowok setampanmu tak memiliki kekasih?" agaknya terdengar begitu
"kekasih?wanita? aku tidak pernah dekat dengan seorang wanita selain mamaku, bahkan aku tak pernah tahu wanita itu makhluk Tuhan yang seperti apa."
"omaigaattt" kenya menjatuhkan dirinya di bangku-bangku halte, setelah beberapa kali ia menatap bastian dnegan penuh heran.
"jakarta....jakarta...jakarta..." tiba-tiba bus melintas tepat di depan mereka, kenya langsung melambaikan tangan pada knek tersebut.
"hei!! aku duluan yaa..! teruslah menunggu ya!! hehehe" kenya langsung masuk di bus dengan gesit, bastian itu hanya memangdangnya datar. walau sebenarnya sedari tadi ia menahan gugup detak jantungnya yang begitu kencang saat wanita yang tidak dikenalinya berada disampingnya.
****
"boleh ku duduk disampingmu?" seorang wanita menghampirinya
"silahkan saja"
"hmmm... cuacanya begitu dingin ya, anginnya pun seperti sedang mengamuk saja. hmm"
"haha" bastian hanya tersenyum kecil padanya
"kau sedang menunggu siapa?" tanyaku
"menunggu? aku tak pernah menunggu seorang wanita selain mama ku."
"sungguhkah? cowok setampanmu tak memiliki kekasih?" agaknya terdengar begitu
"kekasih?wanita? aku tidak pernah dekat dengan seorang wanita selain mamaku, bahkan aku tak pernah tahu wanita itu makhluk Tuhan yang seperti apa."
"omaigaattt" kenya menjatuhkan dirinya di bangku-bangku halte, setelah beberapa kali ia menatap bastian dnegan penuh heran.
"jakarta....jakarta...jakarta..." tiba-tiba bus melintas tepat di depan mereka, kenya langsung melambaikan tangan pada knek tersebut.
"hei!! aku duluan yaa..! teruslah menunggu ya!! hehehe" kenya langsung masuk di bus dengan gesit, bastian itu hanya memangdangnya datar. walau sebenarnya sedari tadi ia menahan gugup detak jantungnya yang begitu kencang saat wanita yang tidak dikenalinya berada disampingnya.
****
Komentar
Posting Komentar