aku sama seperti manusia yang lain, terkadang manusia khilaf! ya khilaf benar katamu! melihat yang jauh-jauh begitu teliti, tetapi yang di depan mata selalu saja lolos dari pandangan dan perhatian.
bukan.. bukan maksudku untuk seolah tak menganggapmu atau apalah itu, tapi...tapi.. apa yah? semacam sugesti yang telah merasuk di otakku seolah aku memang "harus" bersama mereka. bukan berarti aku tak "membutuhkanmu" juga, aku butuh, butuh sama terbiasa itu beda loh ya?.
serba bingung kalau begini, dilema juga... tapi percayalah, ini memang terkesan tak adil tapi inilah yang terbaik.
apakah kalau saling "membutuhkan" itu harus selalu bersama? selalu berpadu? tidak kan? . dan apakah kalau "membutuhkan" itu akan hilang hanya lantaran tak bersama? tidak kan?. lantas? apa permasalahannya lagi? . ada saatnya kita selalu bersama dan ada saatnya kita berpisaha. bukankah setiap pertemuan pasti akan bermuara ke perpisahan juga? yasudah.... anggap saja kita sedang berlatih menghadapi perpisahan yang sesungguhnya.
tidak usah takut akan perpisahan, mau diapakan lagi, semua pasti kan terjadi, waktu....waktu... terus berjalan dia tak peduli apasaja yang telah ia lindas dengan ganas!.
terimakasih... suratmu sudah sampai :)
kembali kasih :)
bukan.. bukan maksudku untuk seolah tak menganggapmu atau apalah itu, tapi...tapi.. apa yah? semacam sugesti yang telah merasuk di otakku seolah aku memang "harus" bersama mereka. bukan berarti aku tak "membutuhkanmu" juga, aku butuh, butuh sama terbiasa itu beda loh ya?.
serba bingung kalau begini, dilema juga... tapi percayalah, ini memang terkesan tak adil tapi inilah yang terbaik.
apakah kalau saling "membutuhkan" itu harus selalu bersama? selalu berpadu? tidak kan? . dan apakah kalau "membutuhkan" itu akan hilang hanya lantaran tak bersama? tidak kan?. lantas? apa permasalahannya lagi? . ada saatnya kita selalu bersama dan ada saatnya kita berpisaha. bukankah setiap pertemuan pasti akan bermuara ke perpisahan juga? yasudah.... anggap saja kita sedang berlatih menghadapi perpisahan yang sesungguhnya.
tidak usah takut akan perpisahan, mau diapakan lagi, semua pasti kan terjadi, waktu....waktu... terus berjalan dia tak peduli apasaja yang telah ia lindas dengan ganas!.
terimakasih... suratmu sudah sampai :)
kembali kasih :)
Komentar
Posting Komentar