Langsung ke konten utama

for you.. yeah you..just you.. :')

aku butuh waktu.. untuk bisa lupa dari sebuah kata dan keterbiasaan ini. aku yakin aku bisa.... aku hanya butuh waktu. mudah saja..... bagimu. mudah saja untukumu... andai saja cintamu seperti cintaku! 
kau tahu betapa tersiksanya aku? melawan racun-racun yang telah kau tebar dan kini, aku sekarat! 

     manusia sepertimu mana mungkin mengerti perasaan, bersentuhan dengan perasaan saja rasanya naif. kau masih menunggu dia? yakin akan selalu menunggunya? dia sempat menjadi milikmu, dan kini dia telah menjadi milik yang lain, apa kau rela habiskan waktumu untuk menunggu seseorang yang hanya "sempat" menjadi milikmu? tak lelah??

      sudahlah... kenapa kau mencari jauh-jauh. disini aku ada untukmu! kau tak sadarkan? ah yasudahlah... pentingkah curhatan ini untukmu? ocehan-ocehan cewek yang kau anggap paling menyebalkan ini? ocehan-ocehan nyeleneh yang lantang mengungkapkan isinya hatinya? mungkin... setelah kau membaca cerita ku yang ini, mungkin aku sudah tak sama seperti yang ku ceritakan disini. jangan salahkanku bila aku berubah. 

      setengah mati, aku mencoba bangkit, dan apa kau pernah tahu berapa kali aku jatuh disetiap aku mencoba bangkit?? ah jangankan itu, aku terjatuh pun kau pernah tahu? hmmm. apa? apa lagi yang bisa aku ungkap untuk sesuatu yang telah berakhir tanpa pernah ku akhiri? . aku tak tahu sampai kapan begini... mungkin... sampai menemukan yang baru. cukup kau tahu, aku tak  ingin menyesali apapun yang telah aku rasakan, jadi... jangan buatku menyesal karena kebodohanku menyukaimu.

        aku tak tahu kapan kau akan baca tulisanku ini, entah masih sudi atau tidak. sebenarnya.. kurang sederhana apa aku ini? pernah aku minta yang macem-macem? tidak kan? bahkan meminta status pun tidak pernah! aku rela berada di ambang-ambang tanpa kejelasan. aku hanya minta kau untuk menemani, yah... sekedar mengisi palung hati yang semakin sunyi dan tak bersuara setelah kau tak ada. 

        tolong....tolong bantu aku untuk melupakan bahkan benci,. dan tolong.... jika aku sudah bangkit dari keterpurukanku, jangan...jangan kau tanya tentang rasa yang telah mati ini.! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mana yang lebih nyoke?

  agaknya bingung menghadapi orang yang nge-jude kita kalau kita itu nyoke! padahal mah dia sendiri yang Raja nyoke!  oke, secara teoritis nyoke itu sama halnya seperti bawel, ngomong mulu tapi omongannya gak guna! ya begitulah.  gimana yaah... gue disuruh sabar..sabar.. seolah-olah tuh ada kata-kata yang menari-nari bertuliskan "enak gak enak telen aje!" yap gitu. dan apa gue pernah protes untuk hal itu? nggak! mau rasa yang mane hah? asin?pait?asem? gue telen semua dapet gulanya jarang-jarang doang. tapi apa gue pernah protes? sedangkan anda? sedikit masalah saja sudah nyoke kemana-mana! wajar, anda manusia dan saya juga manusia tidak luput dari kesalahan, apa bedanya? hanya derajatnya saja, anda terlalu banyak MENUNTUT!  anda tipikal orang yang PENUNTUT?! sedangkan saya? tipikal orang yang TERPAKSA NURUT. kenapa?!! gak suka dibilang PENUNTUT? iye? nyoke-in aje gue lagi dah, bukannya gitu kebiasaan anda?. anda pernah merasakan jadi saya kan? yasudah! kenapa anda ma

Jarum di tumpukan jerami

Masih, Prasangka yang anda temui saat ini bukanlah yang sebenarnya, karena pada kenyataannya sulit bukan menemukan jarum di tumpukan jerami? Ya, anda tau persis berapa ukuran dan warna jarum yang sedang anda cari pada tumpukan jerami itu, tapi mengapa masih juga sulit menemukannya? Sama seperti mencari tiap bongkahan hati yang telah Anda rusak dan kini anda menghardik saya untuk mengembalikannya utuh? Lalu anda melenggang dengan mudah dan berseru " kau pasti bisa mencari jarum itu diantara tumpukan jerami, bukankah kau sosok yang kuat?" Cih... Jerami itu sama saja seperti perkataan anda, banyak dan menumpuk di sudut ladang dan siap untuk di bakar sehingga cepat, cepat menjadi abu lalu di jual oleh kakek paruh baya sebagai bahan untuk memoles peralatan rumah tangga. Merasa di butuhkan? Ya, benar anda masih sangat dibutuhkan. Tapi apakah harganya masih mahal? Seharusnya anda sadar jarum itu takkan pernah berubah Tapi sialnya..anda membuang tepat pada tumpukan jerami itu,

Pilihan hati tak memerlukan strategi

Aku memilih tanpa strategi, hanya berpangku tangan pada keputusan hati. Terkesan tak peduli, tapi jauh di sanubari ada sebuah rasa gundah yang mengikuti Aku mencoba mengikuti jejak kaki, yang terkadang gentar saat mencoba menapaki Setiap warna yang ada pada pelangi, kadang tak sempat aku nikmati, karena begitu sibuk mencari jati diri Banyak yang mencoba menasihati, agar tak terlalu congkak diri, mau diapakan lagi, aku hanya mengikuti perkataan hati Sempat berfikir akan prestasi, yang sekian lama tak sempat aku miliki Setiap celoteh yang datang silih berganti tak pernah ku anggap sebagai belati, selalu saja ku coba untuk tak menggubris Setia pada pilihan memang sebuah prinsip, ingin mempertahankannya atau memilih untuk meninggalkan api saat telah berasap