Dalam segala persepsimu, aku dituntut untuk bisa mengertimu, dalam hal apapun itu. hey? memangnya kau siapa ku? meminta untuk ditemani kesana-sini, tanpa memikirkan kebahagiaan ku? . aku menerima segala kekurangan dan kelebihanmu, tapi kau? dengan enak mengejeku diantara yang lain. kau fikir itu sahabat? mungkin aku akan berfikir beribu-ribu kali mengenai kata "sahabat" itu. kau sedikit tersinggung saja, amarahmu langsung mencuat-cuat. aku? memangnya kau yakin tak pernah menyakiti aku? aku sering tersinggung oleh kata-katamu, tapi apa aku tunjukan semua itu? karena aku masih punya HATI. jujur saja akuseperti dikurung di sangkar burung yang tak berhak bebas!.liberalis.
bahkan dalam saat-saat terakhir ku ingin bahagia sepenuhnya saja masih kau atur-atur! mungkin kau harus mencari sahabat yang baru yang benar-benar bisa tahan denganmu, maaf aku bukan sahabat yang baik untukmu. aku lelah.. aku ingin bahagia dengan duniaku, tanpa ada rengekan rengekan mu yang terpaksa aku harus pedulikan dan melupakan kebahagiaanku. aku tahu mungkin ini terlalu jahat, tapi please biarkanku bahagia.
kau harus tahu, tidak selamanya apa yang kau inginkan akan terwujud, namun anggap saja aku adalah anugerah dari Tuhan yang mewujudkan keinginanmu.
ibarat pasir, semakin kau genggam dengan erat, semakin keras pula keinginan pasir itu untuk melepaskan diri dari genggamanmu. aku rasa kau perlu merenung...sekali-kali merenung perasaan orang lain, tidak dengan emosi ketika kau membaca ini, aku yakin kau seseorang yang memiliki perasaan yang tinggi, tanpa dibilang secara detail sekalipun. aku harap kau mengerti.
bahkan dalam saat-saat terakhir ku ingin bahagia sepenuhnya saja masih kau atur-atur! mungkin kau harus mencari sahabat yang baru yang benar-benar bisa tahan denganmu, maaf aku bukan sahabat yang baik untukmu. aku lelah.. aku ingin bahagia dengan duniaku, tanpa ada rengekan rengekan mu yang terpaksa aku harus pedulikan dan melupakan kebahagiaanku. aku tahu mungkin ini terlalu jahat, tapi please biarkanku bahagia.
kau harus tahu, tidak selamanya apa yang kau inginkan akan terwujud, namun anggap saja aku adalah anugerah dari Tuhan yang mewujudkan keinginanmu.
ibarat pasir, semakin kau genggam dengan erat, semakin keras pula keinginan pasir itu untuk melepaskan diri dari genggamanmu. aku rasa kau perlu merenung...sekali-kali merenung perasaan orang lain, tidak dengan emosi ketika kau membaca ini, aku yakin kau seseorang yang memiliki perasaan yang tinggi, tanpa dibilang secara detail sekalipun. aku harap kau mengerti.
Komentar
Posting Komentar