Langsung ke konten utama

Tips Menulis Mudah

Banyak orang sukses yang berkata bahwa menulis itu memiliki banyak manfaat, banyak ilmu dan kenangan yang seolah-olah terulang kembali ketika kita memulai untuk membacanya(lagi) . tidak jarang orang sukses yang telah melalui proses kehidupan yang tinggi memiliki sutau keunikan atau ciri khas yang hampir sama, yaitu mereka suka menulis. Jujur, ketika saya ingin menerapkan dalam diri saya pribadi untuk senantiasa menulis, berbagai perasaan berkecambuk dipikiran saya. Karena memang untuk bisa membuat suatu karya tulisan, kita butuh materi atau yang lebih sederhananya kita butuh konsep. Perkenalkan sebelumnya, nama saya Shinta Melinda sekarang sedang menutut ilmu di universitas tersohor di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia, saya angkatan tahun 2016 atau biasa disebut MABA yaitu Mahasiswa Baru. Saya berkecimpung di jurusan ilmu sejarah, tanpa saya jelaskan panjang lebar, pasti sudah terbayang betapa panjang dan banyaknya ilmu yang harus saya kuasai selama masa perkuliahan tersebut. Sebenarnya disaat kita ingin memulai untuk menulis ada beberapa hal yang harus diperhatikan, kalau menurut versi saya sih begini ;
1.       Apapun itu, tulislah !
Banyak orang yang bingung hendak bercerita tentang apa, hendak membahas tentang apa, lama berfikir di satu permasalahan. Ketika bingung entah ingin menulis mengenai apa, lagi-lagi enggan untuk memulainya. Jadi kalau menurut saya tulis saja apapun yang ada dalam pikiran anda, tuangkan dalam bentuk se-original-mungkin yang ada dalam pikiran. Tidak perlu dipusingkan hendak dibawa kemana tulisan anda. Karena tulisan anda akan berjalan sesuai dengan apa yang ada di dalam pikiran anda
2.       Mencoba dari hal-hal yang kecil
Banyak sekali hal-hal kecil disekitar kita yang terlihat tidak penting tetapi setelah ditinjau lebih jauh ternyata banyak juga keuntungannya. Contohnya adalah menulis diary, yap. Terkesan sepele dan gak banget untuk anak zaman sekarang. Tapi percaya gak percaya tulisan di diary yang sempat anda tulis selalu jadi bahan hiburan yang sangat menyenangkan ketika anda mencoba membaca tulisan-tulisan anda dimasa lalu. Disitu anda akan meraskan perbedaan ayng berbeda dalam diri anda dari dulu hingga yang akan datang.
3.       Stop membandingkan tulisan anda dengan penulis lainnya
Disini saya tegaskan, dan saya posisikan diri anda bukanlah penulis yang sudah hebat, karena yang ingin saya bagikan disini adalah tips untuk anda agar gemar atau setidaknya memulai untuk menulis hal-hal kecil yang terjadi setiap saatnya dalam diri anda. Jangan bandingkan dengan tulisa novelis atau siapapun yang tingkatnya sudah tinggi. Karena untuk seorang pemula adakalanya kita memiliki ekspektasi yang tinggi tetapi ketika menuangkannya dalam tulisan masih terasa sulit lantas bertanya-tanya “mengapa si itu bisa, mengapa cerita dia lebih bagus daripada saya” stop! Jadilah diri anda sendiri dalam berkarya.
4.       Banyak baca karya sastra
Ketika anda memulai untuk membaca karya sastra entah itu puisi, pantun, cerpen, dsb. Secara tidak alngsung anda sedang menyerap kosakata baru, penggunaan bahasa yang baru. Otak anda akan dengan cepat menyerap kata-kata tersebut. Jadi ketika anda ingin mencoba menulis, otak anda sudah ada persiapan kata-kata yang cukup banyak memlalui berbagai karya sastra yang telah and baca tersebut. Jadi anda tidak perlu khawatir akan kehabisan kata-kata ditengah-tengah kegiatan menulis anda.
5.       Masuklah kedalam tulisan anda !
Kenapa saya katakana seperti itu, karena ketika anda bisa membawa jiwa anda masuk kedalam tulisan yang anda buat, anda akan merasa merasuki peran dan setiap untaian kata yang anda torehlkan disana. Anda bisa membuat tulisan anda lebih baik dibanding orang yang hanya menulis karena sebuah kepentingan tanpa membawa dirinya masuk kedalam tulisan tersebut. Maka dari itu, bawalah sebisa mungkin diri anda kedalam tulisan anda, dengan begitu anda bisa menyiwainya dan memiliki dampak yang baik tentunya.

Ketika saya masuk program ilmu sejarah, tentunya saya harus berkutat dengan buku-buku dan tulisan yang begitu banyak dan beragam. Saya dipaksa untuk bisa menjalankan semuanya dengan baik, karena memulai menulis itu bukan hal yang mudah, dan ketika kita sudah bisa menulis dengan baik, jangan sampai hilang point selanjutnya yaitu menulislah dengan sistematis. Ketika anda menulis, otak anda sedang menyusun kata demi kata dengan sistematis. Ketika anda sudah terbiasa menulis dengan sistematis maka anda juga bisa memecahkan suatu permasalahan dengan tau sebab-akibat dan memberikan solusi hingga ke akar-akarnya yang kemudian sangat anda butuhkan dalam perjalanan hidup anda terutama ketika berada dalam posisi yang tidak mengenakan.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

mana yang lebih nyoke?

  agaknya bingung menghadapi orang yang nge-jude kita kalau kita itu nyoke! padahal mah dia sendiri yang Raja nyoke!  oke, secara teoritis nyoke itu sama halnya seperti bawel, ngomong mulu tapi omongannya gak guna! ya begitulah.  gimana yaah... gue disuruh sabar..sabar.. seolah-olah tuh ada kata-kata yang menari-nari bertuliskan "enak gak enak telen aje!" yap gitu. dan apa gue pernah protes untuk hal itu? nggak! mau rasa yang mane hah? asin?pait?asem? gue telen semua dapet gulanya jarang-jarang doang. tapi apa gue pernah protes? sedangkan anda? sedikit masalah saja sudah nyoke kemana-mana! wajar, anda manusia dan saya juga manusia tidak luput dari kesalahan, apa bedanya? hanya derajatnya saja, anda terlalu banyak MENUNTUT!  anda tipikal orang yang PENUNTUT?! sedangkan saya? tipikal orang yang TERPAKSA NURUT. kenapa?!! gak suka dibilang PENUNTUT? iye? nyoke-in aje gue lagi dah, bukannya gitu kebiasaan anda?. anda pernah merasakan jadi saya kan? yasudah! kenapa anda ma

Jarum di tumpukan jerami

Masih, Prasangka yang anda temui saat ini bukanlah yang sebenarnya, karena pada kenyataannya sulit bukan menemukan jarum di tumpukan jerami? Ya, anda tau persis berapa ukuran dan warna jarum yang sedang anda cari pada tumpukan jerami itu, tapi mengapa masih juga sulit menemukannya? Sama seperti mencari tiap bongkahan hati yang telah Anda rusak dan kini anda menghardik saya untuk mengembalikannya utuh? Lalu anda melenggang dengan mudah dan berseru " kau pasti bisa mencari jarum itu diantara tumpukan jerami, bukankah kau sosok yang kuat?" Cih... Jerami itu sama saja seperti perkataan anda, banyak dan menumpuk di sudut ladang dan siap untuk di bakar sehingga cepat, cepat menjadi abu lalu di jual oleh kakek paruh baya sebagai bahan untuk memoles peralatan rumah tangga. Merasa di butuhkan? Ya, benar anda masih sangat dibutuhkan. Tapi apakah harganya masih mahal? Seharusnya anda sadar jarum itu takkan pernah berubah Tapi sialnya..anda membuang tepat pada tumpukan jerami itu,

Pilihan hati tak memerlukan strategi

Aku memilih tanpa strategi, hanya berpangku tangan pada keputusan hati. Terkesan tak peduli, tapi jauh di sanubari ada sebuah rasa gundah yang mengikuti Aku mencoba mengikuti jejak kaki, yang terkadang gentar saat mencoba menapaki Setiap warna yang ada pada pelangi, kadang tak sempat aku nikmati, karena begitu sibuk mencari jati diri Banyak yang mencoba menasihati, agar tak terlalu congkak diri, mau diapakan lagi, aku hanya mengikuti perkataan hati Sempat berfikir akan prestasi, yang sekian lama tak sempat aku miliki Setiap celoteh yang datang silih berganti tak pernah ku anggap sebagai belati, selalu saja ku coba untuk tak menggubris Setia pada pilihan memang sebuah prinsip, ingin mempertahankannya atau memilih untuk meninggalkan api saat telah berasap